Rabu, 21 Januari 2015

Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan

Pada pukul 05.00 waktu Jawa tanggal 17 Agustus 1945, para pemimpin Indonesia dari golongan tua dan golongan muda keluar dari rumah Laksamana Maeda. Mereka pulang ke rumah masing-masing setelah berhasil merumuskan naskah proklamasi (baca artikel: Perumusan Teks Proklamasi). Mereka telah sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan pada pukul 10.30 waktu Jawa atau pukul 10.00 WIB sekarang. Sebelum pulang Bung Hatta berpesan kepada para pemuda yang bekerja di kantor berita dan pers, terutama B.M. Diah untuk memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya ke seluruh dunia.
Pagi hari itu, rumah Soekarno dipadati oleh sejumlah massa pemuda yang berbaris dengan tertib. Untuk menjaga keamanan upacara pembacaan proklamasi, dr. Muwardi (Kepala Keamanan Ir. Soekarno) meminta kepada Cudanco Latief Hendraningrat untuk menugaskan anak buahnya berjaga-jaga di sekitar rumah Ir. Soekarno, sedangkan Wakil Walikota Soewirjo memerintahkan kepada Mr. Wilopo untuk mempersiapkan pengeras suara. Mr. Wilopo dan Nyonopranowo kemudian pergi ke rumah Gunawan pemilik Toko Radio Satria di Jl. Salemba Tengah 24 untuk meminjam mikrofon dan pengeras suara. Soediro yang pada waktu itu juga merangkap sebagai sekretaris Ir. Soekarno memerintahkan kepada S. Suhud (Komandan Pengawal Rumah Ir. Soekarno) untuk menyiapkan tiang bendera. Suhud kemudian mencari sebatang bambu di belakang rumah. Bendera yang akan dikibarkan sudah dipersiapkan oleh Nyonya Fatmawati.
Menjelang pukul 10.30 para pemimpin bangsa Indonesia telah berdatangan ke Jalan Pegangsaan Timur. Di antara mereka tampak Mr. A.A. Maramis, Ki Hajar Dewantara, Sam Ratulangi, K.H. Mas Mansur, Mr. Sartono, M. Tabrani, A.G. Pringgodigdo, dan sebagainya. Adapun susunan acara yang telah dipersiapkan adalah sebagai berikut:
Pertama, Pembacaan Proklamasi;
Kedua, Pengibaran Bendera Merah Putih;
Ketiga, Sambutan Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.
Lima menit sebelum acara dimulai Bung Hatta datang dengan berpakaian putih-putih. Setelah semuanya siap, Latief Hendraningrat memberikan aba-aba kepada seluruh barisan pemuda dan mereka pun berdiri tegak dengan sikap sempurna. Selanjutnya Latief mempersilakan kepada Ir. Soekarno dan Moh. Hatta. Dengan suara yang mantap Bung Karno mengucapkan pidato pendahuluan singkat. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih. S. Suhud mengambil bendera dari atas baki yang telah disediakan dan mengikatkannya pada tali dengan bantuan Cudanco Latief Hendraningrat. Bendera dinaikkan perlahan-lahan. Tanpa dikomando, para hadirin spontan menyanyikan Indonesia Raya. Acara selanjutnya adalah sambutan dari Walikota Soewirjo dan dr. Muwardi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar